QATAR,KoranWAWASAN - Apapun hasil final Argentina vs Prancis, seorang Leonil Messi, besar kemungkinan inilah Piala Dunia terakhir yang diikutinya. Track record bermain di tim nasional, capaian gol hingga assist, tercatat dalam 'cv' yang dimilikinya.
Menurut data yang dirilis FIFA, Messi lahir pada tanggal 24 Juni 1987 atau berusia 35 tahun. Sedangkan menurut hitungan 'weton' (bukan data FIFA), tanggal lahir Messi jatuh pada Rabu Pahing (Rabu berneptu 7 dan Pahing berneptu 9, jumlah neptu 16). Namun, kedua orang tua Messi belum tentu tahu apa itu weton, disebabkan mereka adalah orang Argentina.
Berdasarkan korelasi weton, sangat cocok dengan yang sudah ia raih, yaitu prestasi individual hingga tim (klub dan nasional). Namun, sesuai hitungan weton, capaian puncak (Piala Dunia) akan diraihnya dimasa-masa akhir karirnya di sepakbola.
Messi bergabung di tim 'Tango' Argentina sejak Piala Dunia 2006 hingga 2022 (5 kali tampil), dan rekornya hanya bisa disandingkan dengan Cristiano Ronaldo. 2 kali Messi merasakan final Piala Dunia, yaitu tahun 2014 dan 2022.
Aura kepemimpinan di lapangan hijau maupun magnet publik terhadap dirinya, tak diragukan lagi. Sejak masuk tim inti Barcelona hingga PSG, maupun tim Argentina tingkat yunior hingga senior, ia selalu menjadi sorotan publik.
Di pertandingan pertama, Argentina dikejutkan Arab Saudi, kekalahan 1-2 membuat publik mulai melirik kanan kiri, siapa yang bakal tampil di final Piala Dunia. Brasil, Inggris, Prancis, Belanda, Belgia dan Portugal, mulai dilirik mayoritas publik (termasuk para betting) pasca kekalahan Argentina dari Arab Saudi.
Argentina bangkit di pertandingan berikutnya, berawal dari kemenangan atas Meksiko, berlanjut menang atas Polandia, Australia, Belanda hingga Kroasia. Kini publik terbagi 2, satunya menjagokan Argentina, satunya lagi Prancis, dan final Piala Dunia 2022 hanya memilih 1 juara, sekaligus tim terbaik se-dunia.
Prestasi terbaik level Amerika Selatan, berhasil diraih Argentina, usai mengangkat trophy Copa America 2021. Mungkinkah Piala Dunia ikut diraih? Semua serba mungkin, termasuk lawannya nanti di final, yaitu Prancis.
Pertandingan Argentina vs Prancis akan dilakukan di hari Minggu Pon (Minggu berneptu 5 dan Pon berneptu 7) malam Senin Wage (Senin berneptu 4 dan Wage berneptu 8). Kedua hari pasaran tersebut menunjukan sama-sama berjumlah neptu 12, artinya warna biru menjadi special di hari itu.
Entah kebetulan atau mungkin FIFA juga menggunakan hitungan pasaran dalam penyelenggaraan Piala Dunia, Senin Wage identik dengan 'yang terbaik diantara terbaik'. Yang menarik, baik kostum Argentina maupun Prancis didominasi warna biru, dan ini sama sekali tidak terduga bisa cocok dengan hitungan 'pasaran'.
Dari kacamata 3 dimensi, pamor Messi lebih unggul dibanding Hugo Lloris (kapten timnas Prancis). Peluang Argentina dari sisi hitung-hitungan sesuai 'erek-erek' (bukan logaritma, bukan phytagoras, juga bukan aljabar) Argentina akan tampil jadi juara Piala Dunia 2022. Hitung-hitungan ini bisa salah, bisa juga benar, karena hitungan berdasarkan erek-erek, hingga kini belum ditemukan teori pastinya. (red)