BOYOLALI,HarianWAWASAN- Tiga kegiatan pembangunan konstruksi yang anggarannya bersumber dari Bankeuprov (APBDes TA.2022) dengan nilai total Rp. 300 juta di Desa Ngargoloka, Kecamatan Gladaksari, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, sampai dengan akhir maret 2023, gagal dilaksanakan.
Perencanaan yang kurang matang diduga menjadi penyebab tertundanya pembangunan tiga kegiatan pembangunan insfrastruktur tersebut.
Hal ini menunjukkan Pemerintah Desa Ngargoloka kurang maksimal dalam penyerapan anggaran tahun 2022.
Kepala Desa Ngargoloka , Jarwanta mengatakan bahwa dia mengakui pelaksanaan tiga kegiatan pembangunan yang meliputi pembangunan rehabilitasi rabat beton Dk. Ngargoloka RT 2 RW. 1, pengaspalan jalan barat Dk. Malibari - Dk. Kwagon, dan pembangunan rehabilitasi talud tebing barat Dk. Pesan, belum terlaksana. Ia beralibi, kondisi alam menjadi kendala dalam pelaksanaan tiga proyek tersebut.
" Anggaran turun akhir tahun sekitar tanggal 16 Desember 2022, sehingga tidak mungkin dilaksanakan tahun 2022. Selain itu, karena cuaca ektrim, curah hujan yang sangat tinggi, di Ngargoloka jam 09 , jam 10 sudah turun hujan. Tidak mungkin kami melaksanakan di musim hujan seperti ini. Medan yang kami kerjakan sangat ekstrim juga bapak. Sehingga nunggu cuaca kususnya hujan agak reda, ""tuturnya saat dikonfirmasi, Selasa (28/3/2023).
Untuk menguatkan alibinya, Jarwanta menjelaskan bahwa anggaran tiga proyek tersebut dimasukkan Silpa tahun 2023, dan segera akan dilaksanakan.
"Insya Alloh akan segera kami laksanakan untuk Bangub 2022. Sebelum lebaran insya Alloh selesai semua. Untuk anggaran aman karena kami masukkan ke Silpa 2023," tegasnya.
Bertolak belakang dengan desa - desa sekitar Ngargoloka dengan kondisi dan geografisnya sama, namun desa- desa tersebut bisa menyelesaikan progam pembangunan tepat waktu.
Sementara itu, NF (50) Warga Dukuh Pesan Ngargoloka menyayangkan tertundanya proyek tersebut. Dia berharap Pemdes Ngrandu segera melaksanakannya. Karena pembangunan lokasi tersebut sangat membantu dalam kelancaran mobilitas perekonomian masyarakat.
"Tiga proyek tersebut sudah menjadi skala prioritas pembangunan dalam musrenbangdes. Kok bisa ditunda, tidak masuk di akal kalau cuaca . Nyatanya desa - desa sekitar Ngargoloka bisa teelaksana. Uang sudah cair kok tidak dilaksanakan. Kami berharap Pemdes Ngrandu segera melaksanakan pembangunan. Karena bisa sangat membantu dalam kelancaran mobilitas perekonomian masyarakat, " harapnya.
Terpisah, menyikapi hal tersebut, Direktur Indonesia Corruption Investigation, Dr. Krisna Djaya Darumurty, S.H., M.H melalui Kabid Humas dan Permas M Nuraeni menyatakan bahwa ICI akan membentuk tim investigasi untuk melakukan investigasi ke lapangan. Karena ICI menduga selain ada dugaan maladminiatrasi juga diduga ada penyalahgunaan wewenang.
" Harusnya Pemdes Ngargoloka dalam membuat perencanaan kegiatan dikaji terlebih dahulu secara matang. Ini terkesan perencanaannya sangat lemah, sehingga proyek ini gagal dilaksanakan, dan anggaran tidak terserap. Lha ini tidak jelas anggarannya dikemanakan. Kami akan membentuk Tim Investigasi. Jika nanti ditemukan penyimpangan kami akan laporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) , " tegasnya. (*)