VA didampingi Pengacaranya Saat Laporan Kekepolisian |
Hariyanto selaku pengacara VA menjelaskan, pada saat itu rekan-rekan kliennya tiba-tiba menanyakan terkait kebenaran informasi yang muncul dari sebuah media tersebut kepada korban.
"Minggu pagi muncul beritanya dan itu jadi menyebar ke mana mana. Di tiktok, instagram, media online dan sebagainya," jelasnya.
Dalam pelaporannya, Hariyanto bersama korban sudah menyiapkan barang bukti screenshot foto VA yang dimuat di media terlapor.
"Barang bukti beberapa screenshot media menampilkan sosok biduan yang bukan pelakunya tapi narasinya pembunuhan," tegasnya.
Akibat fotonya yang dimuat di sebuah media mainstream dengan narasi sebagai pelaku pembunuhan bayi, diakui VA berdampak kepada kondisi psikis dirinya.
Ia merasa tertekan setelah foto dengan narasi merugikan itu tersebar dan diketahui oleh keluarga dan tetangganya.
"Aku rugi gak cuma ke aku. Keluarga, sanak saudara kena dampak juga. Keluar rumah ada rasa malu. Sekitar rumahku udah tahu juga soal berita (bohong itu)," jelasnya.
Foto yanf beredar dan membuat VA dirugikan |
Ia menjelaskan, foto dirinya mengenakan baju berwarna biru yang beredar saat ini diambil sekitar satu tahun yang lalu.
Dia mengaku kenal dengan pelaku pembunuhan bayi yang sebenarnya yakni HSK (23)
Pelaku bahkan pernah satu manajemen di Jogja dengan VA.
"Foto itu udah satu tahun yang lalu. Itu kayak dicrop gitu, cuma kok yang dipasang di berita foto saya," ujarnya.
Atas kejadian ini sejumlah jadwal pentas yang semestinya dijalani oleh VA terpaksa harus dipending.
"Ada kemarin yang hubungi mau ngasih job, karena foto saya beredar dengan narasi kayak gini akhirnya mereka ragu-ragu kan," pungkasnya.(GT)