UNGARAN | harianwawasan.com - Sejumlah warga Dadapayam mengeluhkan aktivitas pengerukan tanah urug di kawasan setempat.
TT seorang warga yang mengakui warga setempat kepada wartawan mengatakan kegiatan pengerukan tanah urug tersebut telah sangat menggangu masyarakat sekitar, apalagi dapat menimbulkan jalan berdebu dan rusak. Terlebih saat truk keluar mengangkut urugan tanah.
"Itu sangat mengganggu mas. Terlebih saat hilir kendaraan truk muat tanah,"ucapnya, Senin (28/8/2023).
Arifin, Aktivis Peduli Lingkungan saat ditemui wartawan di kantornya Semarang menyoroti aktivitas galian tanah hurug tersebut. Ia memantau kelokasi setelah adanya aduan masyarakat.
"Dugaan sebagaimana informasi kami himpun, tanah urug tersebut dijual keluar. Soal perizinanan masih kami ragukan,"ucapnya.
Malam ini pun, lanjut Arifin, nampak masih ada aktivitas. Dan temuan kami lainya, diduga menggunakan bahan bakar jenis solar ilegal.
"Sementara masih dugaan dan kami akan pantau terus,"jelasnya.
Arifin menambahkan, pihaknya juga akan koordinasi dengan para pihak."Kami akan koordinasi dengan para pihak. Pasalnya pekerjaan tersebut milik oknum kades dan alat beratnya milik oknum anggota,"tandasnya.(Yanto)
