Ungaran|HarianWAWASAN.com Stunting perlu menjadi perhatian bersama yang harus melibatkan lintas sektor dan dukungan secara penuh dari masyarakat. Untuk itu edukasi tentang Stunting perlu di lakukan di tengah-tengah masyarakat. Bersama BKKBN sebagai mitra komisi IX, Tuti N Roosdiono adakan "Sosialisasi Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting" di Kampung Kalangan Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Senin (13/11/2023).
Tuti N Roosdiono mengajak masyarakat untuk hidup sehat, agar stunting bisa di cegah, karena hidup sehat menjadi salah satu mencegah Stunting.
" Stunting bisa di cegah dengan cara hidup sehat, jadi jangan takut terhadap stunting, jika tau cara pencegahannya", tambah Tuti.
Tingkatkan perhatian kita terhadap kesehatan ibu hamil dan bayi serta Balita, salah satunya dengan asupan ASI ekslusif sampai 6 bulan. Menjaga kesehatan individu, keluarga dan masyarakat pada umumnya merupakan hal yang utama dalam menyambut bonus demografi pada tahun 2030 dan Visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
"Tetap semangat agar keluarga sejahtera dapat dicapai, dan tentunya tidak lupa untuk selalu menjalankan protokol kesehatan dimanapun kita berada" ajak Tuti.
Sementara Iwan Dwi Antoro S.Pd.,M.Sc., perwakilan BKKBN Jawa Tengah mengajak masyarakat sadar penting nya memperhatikan asupan gizi , perencanaan perkawinan agar nantinya anak- anak Indonesia bebas Stunting.
"Dengan paham dan tau cara pencegahannya Stunting akan bisa diatasi, serta Indonesia bisa bebas dari Stunting", tambahnya (Tri).