Iklan

Pesona Batu Pirus di Pasar Andong Salatiga Menarik Perhatian Penggemar Akik

Senin, 23 September 2024, September 23, 2024 WIB Last Updated 2024-09-23T08:47:22Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Pak Pri pedagang batu akik di paaar aandong Kota Salatiga

Salatiga,HarianWAWASAN.com– Pasar Andong, yang terletak di depan Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Salatiga, dikenal sebagai pusat berbagai batu akik yang mempesona, salah satunya adalah batu pirus Persia. Batu ini memiliki keindahan serat emas yang memikat dengan warna biru muda dan hijau toska yang khas.


Batu pirus, atau turquoise, banyak ditemukan di Semenanjung Persia, Iran, dan Mesir. Batu ini merupakan mineral berwarna toska yang tidak tembus cahaya dan dianggap berharga karena warna uniknya. Nama "pirus" berasal dari bahasa Arab, fairuz, yang berarti batu keberuntungan.


Pirus memiliki corak yang beragam, sering kali bermotif seperti sarang laba-laba dengan warna biru dan hijau. Warna biru yang mendominasi batu ini berasal dari kandungan tembaga, besi, dan aluminium. Batu pirus termahal dikenal memiliki perpaduan warna kristal yang menarik dengan tingkat kekerasan antara 5 hingga 7 pada skala Mohs. Ada juga pirus yang lebih mahal karena serat merahnya, yang diyakini memiliki nilai sakral.


Tidak hanya batu bermotif, pirus polos seperti Pirus Naishabur biru muda dan Pirus Mekkah hijau daun juga populer di kalangan pecinta batu. Pirus dengan warna hitam, putih, hingga perak juga menjadi pilihan di pasaran batu permata dan akik.


Sebagian masyarakat percaya bahwa pirus memiliki manfaat sebagai pelindung, penyembuh, dan pembawa keberuntungan. Batu ini diyakini dapat membantu dalam profesi seperti akuntan atau manajer karena kemampuannya membawa relaksasi mental dan pikiran.


Pak Pri, seorang pedagang batu akik di Pasar Andong, mengungkapkan bahwa batu pirus dari Persia dan Mesir memiliki pesona tersendiri dibandingkan dengan batu lainnya. “Dulu saya hanya berdagang, tapi karena keunikan batu pirus, lama-lama menjadi hobi,” kata Pak Pri, yang berasal dari Gunungkidul, Yogyakarta.


Selain batu pirus dari Persia dan Mesir, Pak Pri juga menjual pirus asal China, seperti pirus Xinjiang yang memiliki warna hijau dan biru. Namun, menurutnya, peminat pirus Persia lebih banyak karena motif dan uratnya yang unik. “Setiap batu pirus berbeda, baik dari warna maupun motifnya. Ada yang hijau kedondong, biru toska, hingga royal blue dengan serat emas,” jelasnya.


Harga batu pirus di Pasar Andong bervariasi, mulai dari Rp30 ribu hingga Rp2,5 juta, tergantung kualitasnya. Pak Pri mengatakan bahwa meskipun harga bisa terjangkau, kualitas tetap menjadi faktor penentu. Ia juga sering mengirim batu pirus ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.


“Permintaan batu pirus terus meningkat setiap tahun, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, terutama untuk pirus yang belum dipoles,” tambah Pak Pri.


Pak Pri juga sering mengikuti pameran batu akik bersama komunitas pecinta pirus. Menurutnya, batu pirus tidak hanya diminati oleh kaum laki-laki, tetapi juga kaum perempuan yang menyukai perhiasan seperti gelang, kalung, anting, hingga bros.


Harapannya ke depan, agar batu pirus semakin dikenal luas dan bisnisnya semakin berkembang. “Semoga pecinta batu pirus terus bertambah dan perbatuan Indonesia semakin maju,” pungkas Pak Pri. (Antok) 


Komentar

Tampilkan

Terkini