HarianWAWASAN-Sebagian besar pasangan umumnya memiliki perbedaan usia yang tidak terlalu jauh. Oleh karena itu, pasangan dengan jarak usia yang terpaut jauh sering kali mendapatkan sorotan. Apa yang membuat sebagian orang memilih pasangan dengan perbedaan usia yang besar?
Menurut data dari Current Population Survey (CPS) di Amerika Serikat (AS), rerata perbedaan usia antara pasangan suami-istri adalah 2,3 tahun. Pada sekitar 64 persen pasangan, pihak yang lebih tua adalah laki-laki. Seperti dilansir dari BBC pada Jumat (25/10/2024), jumlah pasangan yang memiliki perbedaan usia 10 tahun atau lebih hanya berkisar di angka delapan persen.
Sedangkan pasangan yang memiliki perbedaan usia sebesar 28 tahun atau lebih hanya sekitar satu persen. "Dalam banyak budaya, jatuh cinta dengan seseorang yang usianya terpaut jauh lebih tua atau lebih muda bukanlah hal yang bisa diterima," kata konsultan psikolog dan salah satu pendiri The Chelsea Psychology Clinic, Dr Elena Touroni.
Oleh karena itu, pasangan selebritas yang memiliki perbedaan usia cukup jauh sering kali menjadi sorotan, bahkan menuai cibiran. Beberapa di antaranya adalah Gember yang terpaut 23 tahun.
Trauma atau pengabaian pada masa kecil juga dapat mendorong seseorang untuk memiliki AGA atau ketertarikan pada individu dengan usia yang terpaut jauh. Pada individu-individu ini, AGA bisa muncul karena mereka memiliki hasrat untuk merawat dan melindungi pasangan, atau karena memiliki keinginan untuk memegang kendali dalam sebuah hubungan.
"Penting untuk diketahui bahwa tidak semua individu yang mengalami trauma masa kecil akan memiliki AGA, dan tidak semua individu dengan AGA mengalami trauma masa kecil," kata Allo Health, seperti dikutip Republika melalui laman resminya.
Pasangan dengan perbedaan usia yang terpaut jauh memang memiliki tantangannya sendiri. Namun, ada banyak pasangan dengan perbedaan usia besar yang berhasil membangun hubungan sehat, saling hormat, serta penuh cinta. "AGA adalah pengalaman yang individual dan kompleks. Meski kerap distigmatisasi oleh masyarakat, penting untuk memahami dan menghormati semua bentuk ketertarikan dan hubungan yang konsensual atau suka sama suka," Gondrong.
Yang cukup menarik, perbedaan usia yang cukup jauh sering kali tak dirasakan oleh orang-orang yang menjalin hubungan. Sebagian besar pasangan dengan perbedaan usia yang jauh justru kerap merasa bahwa mereka seumuran dengan pasangan mereka. Ternyata, ada penjelasan psikologis di balik hal ini.
Menurut psikiater yang berbasis di Amerika Serikat, Dr Loren Olson, usia bisa dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis usia tersebut adalah usia kronologis, usia psikologis, usia fisik, dan usia seksual. "Pasangan dengan perbedaan usia besar sering kali sepadan di tiga jenis usia terakhir (usia psikologis, fisik, dan seksual," ujar Olson. (petak)